Loading Website
Kanal Utama. Mantan Menteri Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengingatkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk tidak terpancing sindiran-sindiran yang dikeluarkan petahana, Joko Widodo. Rizal mengatakan seharusnya kubu oposisi berfokus membedah isu-isu krusial dibanding larut dalam sindiran politisi sontoloyo, politik genderuwo, dan tabok penyebar fitnah PKI.

"Kalau oposisi ngeladenin ini, berarti enggak canggih. Istilahnya ikut gendang permainan. Harusnya kalau ada isu begini, oposisi cuekin saja, fokus isu-isu riil yang menyangkut bangsa," ujar Rizal saat ditemui di Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, Sabtu (24/11).

Rizal mengatakan jika Prabowo dan kubunya menanggapi sindiran-sindiran itu, maka Jokowi akan lebih berani menggunakan cara serupa.

Padahal menurutnya saat ini isu ekonomi, pendidikan, kesehatan, pangan lebih penting. Prabowo harus hadir dengan solusi, bukan hanya kritik.

"Bisa konyol bangsa kita kalau sibuk diskusi tabok-menabok, rakyat tidak makin cerdas," kata dia.

Rizal juga menyoroti adanya perubahan gaya komunikasi politik Jokowi. Menurutnya saat ini Jokowi meniru gaya George HW Bush pada Pemilu Amerika Serikat 1988.

Saat itu Bush dari Republik berhadapan dengan Michael Dukakis dari Demokrat. Dukakis sudah unggul dalam survei-survei. Namun hasil akhir pada pemilu berbanding terbalik, Bush menang.

Rizal Ramli Minta Prabowo Cueki Gaya George Bush oleh JokowiRizal Ramli kritik cara kampanye Jokowi.

Dukakis saat itu mendukung kebijakan cuti untuk tahanan. Seorang pembunuh bernama Willie Horton salah satu yang mendapatkannya. Saat cuti, Willie membunuh seorang laki-laki dan memperkosa seorang perempuan.

Bush 'menggoreng' blunder Dukakis tersebut secara konsisten selama masa kampanye. Hasilnya ia keluar sebagai pemenang.

"Yang terjadi hari ini adalah Willie Hortonisasi, kasus enggak penting dibikin heboh. Kasus Ratna Sarumpaet, Boyolali, dibesar-besarkan, dihebohkan. Enggak memberi pelajaran apa pun pada bangsa," tutur dia.

Sebelumnya, calon presiden petahana Joko Widodo membuat beberapa pernyataan kontroversial. Dalam kesempatan berbeda, Jokowi menyindir ada politisi sontoloyo, praktik politik genderuwo, dan yang teranyar ia ingin menabok penyebar hoaks yang mengaitkan dirinya dengan PKI.

Pernyataan Jokowi itu merespons tersebarnya gambar orang serupa dirinya ketika Ketua PKI DN Aidit berpidato pada 1959.

"Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, aduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah empat tahun diginiin, Ya Allah sabar, sabar," ujar Jokowi di Kompleks Pemkab Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: